Wednesday, January 9, 2013

Bila Allah Menduga Kita.....

...Hasil penulisan Syed Alwi Alatas....menjentik sedar!.Saya baru di duga...saya juga sering diduga..dan acapkali saya menyoal kenapa,kenapa ,kenapa?Saya melihat ke belakang....saya menyebak mmeori semalam....saya tetap menyoal kenapa,kenapa kenapa?Kelihatannya saya menyoal tulisan takdir.Sepertinya saya menolak ketentuan.(semoga Allah mengampunkan saya yang kurang ilmu ini ).

......BILA ALLAH MENDUGA KITA...buku ini memuntahkan ilmunya yang bukan sedikit. Bagi yang suka pembacaan santai ,tidak berat...ini bukunya. Kita bersantai membaca namun ilmunya mencurah untuk kita belajar menerima dugaan itu dengan cara yang lebih baik.Apa ertinya " setiap yang berlaku ,pasti ada hikmahnya"?.Itu frasa yang sering didakyahkan umum. Sering kita dengar...namun...saya sendiri gagal meinterpretasikannya dengan lebih jelas....main sebut saja...suka-suka sebut ,kata orang.
.....Mudah...yang saya mulai memahami...contohnya:..


Kenapa Allah jadikan kita seorang ibu yang tiba-tiba rasa marah bila melihat rumah disepahkan oleh alat permainan anak-anak?

....kerana dari rasa marah yang Allah terbitkan, anak akan belajar emosi diri...dia timbulkan rasa takut dalam diri anak jika dimarahi, dia belajar melihat riak wajah yang bertukar takala marah, dia belajar untuk memahami sesuatu yang salah dan betul...jika dia berbuat salah...secara automatiknya si ibu akan marah....di sudut yang lain pula...marah juga menjadikan kita belajar mengawal rasa sabar, tanpa marah kita tak mungkin belajar bagaimana untuk bersabar. Sabar itu akan mendorong kita mendidik anak-anak untuk berkemas semula. Tanpa sepahan tadi, tak mungkin ada didikan untuk mengemas rumah, tanpa sabar tiada juga didikan itu. Semuanya nampak kecil....dugaan yang Allah turunkan adalah kecil...dugaan "rumah bersepah"....namun signifikannya , banyak yang boleh dipelajari oleh anak-anak dan diri kita sendiri.


Itu pemahaman saya tentang" setiap yang berlaku ada hikmahnya".Saya tidak ingin memikirkan yang besar-besar dulu...saya ingin melihat sesuatu yang kecil kerana sebagai manusia...saya selalunya terlepas pandang hal yang remeh -temeh ini.
...Buku ini mengajar kita tentang cara bersyukur melalui tiga pendekatan:

.1.Bersyukur dengan hati
.2.Bersyukur dengan lisan
.3 Bersyukur dengan perbuatan.

....Saya terkenangkan sebuah Filem yang saya tonton lama dahulu. A LA CARTE...filem lama yang pernah memenangi anugerah. Berkisar kisah seorang pencuci pinggan mangkuk di sebuah restoran mewah. Dia menjalankan tugasnya dengan pemerhatian .Dia melihat pelanggan menikmati makanan lazat, mereka ketawa gembira, mereka di matanya begitu bertuah dan sempurna. Restoran dituup jam 12 tengahmalam, dia tamat tugas. Pelanggan beredar dan suasana sepi. Dia tetap di situ...dia mengutip sisa makanan dari apa yang ditinggalkan pelanggan...di bawa pulang dan dinikmati bersama teman dan jiran tentangga di perkampungannya yang sangat daif....seluruh kampung gembira, menikmatinya dengan riang tawa...mengucapkan terima kasih padanya bersungguh-sungguh..menikmati setiap makanan itu tanpa pembaziran walau seculin pun....Inilah yang boleh saya rangkumkan bagaimana kita belajar bersyukur melalui 3 pendekatan di atas.

....Bersyukur dengan hati....walau itu hanya sisa makanan , namun keriangan di saat mereka menikmatinya jelas terpancar dari hati. Bukan dibuat-buat...bukan dihadap dengan muka jelek..( ada di antara kita, melihat makanan saja sudah menyebut"macam tak sedap saja"...tapi mulut terus mengunyah hingga pinggan licin ).
..Bersyukur dengan lisan....mereka tak henti -henti mengucapkan terima kasih...Kita orang Islam...kita tukarkan dengan ucapan Alhamdullilah...ucaplah berkali-kali...ucaplah dari hati.Yakinlah...Allah Maha Mendengar dan Allah juga tidak pernah jemu mendengar uacapan kita.

..Bersyukur dengan perbuatan...TIADA PEMBAZIRAN!!!..walau itu hanya makanan hasil kutipan sisa baki, namun mereka menikmatinya tanpa sebarang pembaziran. Dalam ertikata lain...apa yang kita terima daripada Allah , disalurkan ke jalan yang sepatutnya, tidak disia-siakan ..tidak dipandang enteng.Itu yang dinamankan bersyukur yang sesungguhnya.

....Saya membaca, saya menilai diri....betapa jauhnya saya dari kesempurnaan itu. Saya masih belajar....kantung ilmu sangat cetek...jika anda membaca...saya mengharapkan anda juga mendapatkan sedikit manfaatnya...dan kita terus belajar bersama. Amin.

Posted by reyna ibrahim at 16:23

http://diksidarihati.blogspot.com/2012/02/bila-allah-menduga-kita.html

No comments: